Jumat, 15 November 2013

lagu daerah lampung


MACAM - MACAM LAGU LAMPUNG

  1. Tanah Lada
  2. Cangget Agung
  3. Puncak Say Indah
  • BERIKUT ADALAH VIDEO CONTOH LAGU LAMPUNG :
 SELAMAT MENIKMATI.....!!!!!!
SEMOGA BERMANFAAT
 
 
 
                                                        

Jumat, 23 November 2012

SYAIR LAGU DAERAH LMPUNG

  LIPANG LIPADANG.   
Moderato . 4/4                  N.N

Pang li pang dang, pang li - pang dang ki li- dang,
Pang li pandang, sa kiki li pang jak kundang,
Yu yu pa yu, yu pa yu ku te khi ma,
Yu yu pa yu. yu pa yu ka yak di a
A pi  pengga li la was, pa kai tem bi lang be si,
Api pengga li la was pakai tem bi lang be si
Mekhanai a was a was mekhanai a was a was Nayah mu li ng bu di.
,

                             


Lagu-lagu daerah di Indonesia

  1. Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
  2. Lagu Anak Kambing Saya berasal dari daerah / provinsi NTT
  3. Lagu Angin Mamiri berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
  4. Lagu Anju Ahu berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  5. Lagu Apuse berasal dari daerah / provinsi Papua
  6. Lagu Ayam Den Lapeh berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
  7. Lagu Barek Solok berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
  8. Lagu Batanghari berasal dari daerah / provinsi Jambi
  9. Lagu Bolelebo berasal dari daerah / provinsi Nusa Tenggara Barat
  10. Lagu Bubuy Bulan berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
  11. Lagu Bungong Jeumpa berasal dari daerah / provinsi NAD
  12. Lagu Burung Tantina berasal dari daerah / provinsi Maluku
  13. Lagu Butet berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  14. Lagu Cik-Cik Periuk berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Barat
  15. Lagu Cing Cangkeling berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
  16. Lagu Dago Inang Sarge berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  17. Lagu Dayung Palinggam berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
  18. Lagu Dek Sangke berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
  19. Lagu Desaku berasal dari daerah / provinsi NTT
  20. Lagu Esa Mokan berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
  21. Lagu Gambang Suling berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
  22. Lagu Gek Kepriye berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
  23. Lagu Goro-Gorone berasal dari daerah / provinsi Maluku
  24. Lagu Gundul Pacul berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
  25. Lagu Haleleu Ala De Teang berasal dari daerah / provinsi NTB
  26. Lagu Fluhatee berasal dari daerah / provinsi Maluku
  27. Lagu llir-llir berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
  28. Lagu Indung-Indung berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Timur
  29. Lagu Injit-Injit Semut berasal dari daerah / provinsi Jambi
  30. Lagu Jali-Jali berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
  31. Lagu Jamuran berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
  32. Lagu Kabile-bile berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
  33. Lagu Kalayar berasal dari daerah / provinsi Kalimatan Tengah
  34. Lagu Kambanglah Bungo berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
  35. Lagu Kampung nan Jauh Di Mato berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
  36. Lagu Ka Parak Tingga berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
  37. Lagu Keraban Sape berasal dari daerah / provinsi Jawa Timur
  38. Lagu Keroncong Kemayoran berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
  39. Lagu Kicir-Kicir berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
  40. Lagu Kole-Kole berasal dari daerah / provinsi Maluku
  41. Lagu Lalan Belek berasal dari daerah / provinsi Bengkulu
  42. Lagu Lembah Alas berasal dari daerah / provinsi NAD
  43. Lagu Lipang Lipangdang berasal dari daerah / provinsi Lampung
  44. Lagu Lisoi berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  45. Lagu Macep-cepetan berasal dari daerah / provinsi Bali
  46. Lagu Madedek Magambiri berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  47. Lagu Malam Baiko berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
  48. Lagu Mande-Mande berasal dari daerah / provinsi Maluku
  49. Lagu Manuk Dadali berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
  50. Lagu Ma Rencong berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
  51. Lagu Mejangeran berasal dari daerah / provinsi Baii
  52. Lagu Meriam Tomong berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  53. Lagu Meyong-Meyong berasal dari daerah / provinsi Bali
  54. Lagu Moree berasal dari daerah / provinsi NTB
  55. Lagu Na Sonang Dohita Nadua berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  56. Lagu Ngusak Asik berasal dari daerah / provinsi Bali
  57. Lagu Nuluya berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Tengah
  58. Lagu 0 Ina Ni Keke berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
  59. Lagu Ole Sioh berasal dari daerah / provinsi Maluku
  60. Lagu 0 Re Re berasal dari daerah / provinsi NTB
  61. Lagu Orlen-Orlen berasal dari daerah / provinsi NTB
  62. Lagu 0 Ulate berasal dari daerah / provinsi Maluku
  63. Lagu Pai Mura Rame berasal dari daerah / provinsi NTB
  64. Lagu Pakarena berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
  65. Lagu Palu Lempong Pupoi berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Tengah
  66. Lagu Panon Hideung berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
  67. Lagu Paris Barantai berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
  68. Lagu Peia Tawa-Tawa berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Tenggara
  69. Lagu Pileuleuyan berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
  70. Lagu Pinang Muda berasal dari daerah / provinsi Jambi
  71. Lagu Pitik Tukung berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
  72. Lagu Potong Bebek berasal dari daerah / provinsi NTT
  73. Lagu Putri Ayu berasal dari daerah / provinsi Bali
  74. Lagu Rambadia berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  75. Lagu Rang Talu berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
  76. Lagu Rasa Sayang-Sayange berasal dari daerah / provinsi Maluku
  77. Lagu Ratu Anom berasal dari daerah / provinsi Bali
  78. Lagu Saputanga Bapuncu Ampat berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
  79. Lagu Sarinande berasal dari daerah / provinsi Maluku
  80. Lagu Selendang Mayang berasal dari daerah / provinsi Jambi
  81. Lagu Sengko-Sengko berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  82. Lagu Sepakat Segenap berasal dari daerah / provinsi DI Aceh
  83. Lagu Sinanggar Tulo berasal dari daerah / provinsi Sumatera Utara
  84. Lagu Sing Sing So berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
  85. Lagu Sinom berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
  86. Lagu Sipatokahan berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
  87. Lagu Sitara Tillo berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
  88. Lagu Soleram berasal dari daerah / provinsi Riau
  89. Lagu Surilang berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
  90. Lagu Suwe Ora Jamu berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
  91. Lagu Tahanusangkara berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
  92. Lagu Tanduk Majeng berasal dari daerah / provinsi Jawa Timur
  93. Lagu Tanase berasal dari daerah / provinsi Maluku
  94. Lagu Tari Tanggai berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
  95. Lagu Tebe O Nana berasal dari daerah / provinsi NTB
  96. Lagu Tekate Dipanah berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
  97. Lagu Tokecang berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
  98. Lagu Tondok Kadindangku berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Tengah
  99. Lagu Tope Gugu berasal dari daerah / provinsi SulawesiTengah
  100. Lagu Tumpi Wayu berasal dari daerah / provinsi KalimantanTengah
  101. Lagu Tutu Koda berasal dari daerah / provinsi NTB
  102. Lagu Yamko Rambe Yamko berasal dari daerah / provinsi Papua

Kamis, 08 Desember 2011

Sang Bumi Ghuwa Jughai.

Jak ujung Danau Ranau
Teliyu mit Wai Kanan
Sappai pattai lawok Jawo
Pesisigh ghik pepadun
Jadi sai di lom lambing
Lampung sai ghayo

Ki gham haga bughasan
Hujauni pumandangan
Huma lada di pumatang
Api lagi cengkihni
Telambun bughuntaian
Tandai kemakmughan
Reff.
Lampung sai
Sang Bumi Ghuwa Jughai
Lampung sai
Sang Bumi Ghuwa Jughai

Cangget Baghai butabuh
Sembah jama sebatin
Sina gawi adat sikam
Manjau ghik sebambangan
Taghi cannget melinting
Cinghini ulun Lampung

desain batik


“Desain Frame dan Desain Batik”
Karya DWI ANDRIYANTO
Kelas XI. IPA 1 / 15
Tahun 2009/2010

“Desain Frame dan Desain Batik”
Karya CHANDRA TYAS NUR F
Kelas XI. IPA 1 / 10
Tahun 2009/2010

“Desain Frame dan Desain Batik”
Karya DIMAS ADITAMA M
Kelas XI. IPA 2 / 12

Selasa, 22 November 2011

Seni Batik

Sejarah Batik Indonesia


Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.


Perkembangan Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Proses pembuatan batik
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.


Batik Pekalongan

Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Museum batik Pekalongan
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.








Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Adapun motifnya antara lain batik Jlamprang diilhami dari Negeri India dan Arab, batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina, batik Pagi Sore oleh Belanda, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.















Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.